Semua Pendekar Pencak Silat TriGunaSakti Wajib Punya Prinsip 3 N

Pencak silat TriGunaSakti Indonesia yang di pelopori oleh Bapak Dasuki Rahmat, adalah pencak silat yang berasal dari Prembun Kebumen - Jawa Tengah (pusat pelatihan). Dahulu ketika saya sedang berlatih Beliau  memberikan wejangan yang sampai sekarang saya jadikan prinsip dalam hidup.

Prinsip 3N memang harus di terapkan kepada Anda yang sedang mempelajari pencak silat aliran apapun. Dengan prinsip ini Insya Allah hidup dalam  masyarakat akan aman dan sejahtera.

Pepatah Jawa ini bila kita terjemahkan secara bahasa indonesia artinya :
  • Ngalah atau dalam bahas indonesianya mengalah
  • Ngalih atau dalam bahasa indonesianya menyingkir, dan 
  • Ngamuk bisa juga di artikan mengamuk.
Yang Pertama Sebagai Guru Besar pencak silat trigunasakti beliau berpesan dalam kondisi di mana kita punya musuh yang selalu mengganggu. Pertama yang Anda lakukan ketika musuh Anda datang adalah Ngalah.

Artinya Anda harus rendah hati (bicarakan dengan  baik-baik dan kepala dingin), Sekalipun musuh Anda petantang-petenteng namun dengan sikap musuh seperti itu Anda jangan sampai terpancing emosi. Mengalah bukan berarti kalah, namun kita mencegah kontak fisik terlebih dahulu.

Kedua, Namun Ketika Anda sudah mengalah tetapi "musuh" masih saja mengganggu, padahal Anda sudah bersikap rendah hati dalam menyelesaikan masalah. maka sebagai pendekar pencak silat trigunasakti wajib memegang prinsip yang kedua yaitu ngalih (menyingkir).

Namun untuk yang ketiga kalinya ketika dua tindakan ini sudah kita lakukan, sementara musuh Anda tetap kekeh masih saja tetap mengganggu, maka Anda menggunakan prinsip yang ketiga yaitu ngamuk (mengamuk).

Prinsip ngamuk adalah jalan terakhir untuk mengatasi musuh yang terus mengganggu. Memberikan efek jerah kepada mereka bertujuan agar tidak berani mengganggu kita lagi.

Inilah jiwa kesatria pendekar pencak silat trigunasakti, di mana sebagai seorang kesatria (pendekar), selalu rendah hati (mengalah). Silat adalah kepanjangan dari Silaturahmi, jadi untuk apa kita ribut-ribut mempersoalkan sesuatu yang tidak berguna lebih baik menjalin silaturahmi agar kita mendapatkan banyak manfaat seperti panjang umur, banyak rezeki, terhindar sakit dan lain-lainnya. Tutur Beliau di akhir wejangan

Pegang teguh prinsip 3 N kita yang begitu indah ini. Karena kita harus tetap ingat bahwa kita semua akan ngunduh wohing pakarti (memetik apa yang kita tanam). Ketika kita menanam kebaikan, maka kebaikan pula yang akan kita panen, dan ketika kita menanam keburukan maka keburukan pula yang akan kita panen. Mustahil bagi petani jika menanam pisang akan tumbuh padi, dan mustahil pula jika menanam padi berharap panen jagung.

Mohon di koreksi para sesepuh yang sedang baca tulisan saya, apabila ada yang kurang mohon tambahkan. Sabagai seorang yang masih menimba ilmu saya sangat senang apabila selalu di ingatkan.

Terus maju pencak silat Indonesia dan tetap pegang teguh prinsip 3N.

Post a Comment

0 Comments