Minangkabau
Di Ranah Minangkabau, istilah pencak silat memiliki dua
pengertian. Untuk bela diri, masyarakat Minangkabau hanya menyebut istilahsilek (silat),
sedangkan pencak (pancak, mancak) digunakan untuk
pertunjukan silat yang lebih mementingkan aspek keindahan atau disebut juga
dengan silat seni.
·
Silat Tuo - Aliran silat yang dianggap paling tua yang turun dari
daerah Pariangan, Padang Panjang, tapi ada pendapat lain yang mengatakan bahwa
silat ini mulanya dikembangkan oleh Tuanku Nan Tuo, salah seorang anggota
Harimau Nan Salapan atau golongan paderi. Jika pendapat ini diterima, maka
"Silat Tuo" di Minangkabau terinspirasi dari gerakan binatang seperti
harimau, buaya dan kucing.
·
Silat Bungo - salah satu aliran silat Minang yang menekankan gerak pada
aplikasi seni pencak silat, silat ini bukan untuk bertempur, melainkan untuk
peragaaan di acara-acara adat atau acara formal lain.
· Silat Sitaralak,
Sterlak, Starlak - aliran silat keras dan kuat dari Minangkabau, dikembangkan oleh Ulud Bangindo Chatib
(1865) dari Kamang (dekat Bukittinggi), Kabupaten Agam, berkembang sampai ke
wilayah Sawahlunto. Ada pendapat yang mengatakan bahwa aliran ini dirancang
untuk menghadapi gerakan Silat Tuo. Gerakan Silat Tuo terinspirasi dari
gerakan-gerakan binatang seperti harimau, kucing, dan buaya. Karakter khas
silat jenis ini adalah menyerang disaat lawan akan menyerang. Silat ini
menyebar dan berkembang di Malaysia dan terus ke Amerika.
Baca Juga :Perguruan Pencak Silat di Kalimantan
Baca Juga :Perguruan Pencak Silat di Kalimantan
·
Silat Kumango - salah satu aliran silat di Minangkabau yang dikembangkan
oleh Syeikh Kumango, dari nagari Kumango, Batusangkar, Kab. Tanah Datar.[4]
·
Silat Kota Anau - aliran silat daerah Koto Anau, Solok yang merupakan
daerah pertahanan Minangkabau pada masa dahulunya yang menghubungkan antara
Pagaruyung sebagai pusat kerajaan dan Bayang, Pesisir Selatan .
·
Silat Pauah (Pauah) - aliran silat di Minangkabau yang berasal dari kampung
Pauah, Kota Padang. Silat ini adalah silat termuda dan ada yang menganggap
merupakan sari atau kompilasi (gabungan) dari hampir semua aliran silat yang
ada di Minangkabau, silat ini khusus untuk berperang, sebab di Pauah, Padang
merupakan salah satu basis perjuangan masyarakat Minangkabau melawan penjajah
pada masa dahulunya.
·
Silat Lintau - aliran silat di Minangkabau yang berasal dari kampung
Lintau, Batusangkar, Kab. Tanah Datar.
·
Silat Harimau - salah satu aliran silat di Minangkabau yang menekankan
pada permainan bawah.
·
Silat Buayo (Buaya) - aliran silat di Minangkabau yang terinspirasi dari
gerakan buaya, bermain rendah, aliran ini berkembang di Pesisir Selatan.
·
Silat Pangian - awalnya berasal dari wilayah Lintau dan sekitarnya yang
dimiliki petinggi kerajaan Minangkabau. Silat ini berkembang di rantau
Minangkabau, Kuantan, Provinsi Riau
·
Silat Duduk - salah satu aliran silat yang menekankan bermain silat
dalam keadaan duduk atau rendah, namun silat duduk bisa juga memiliki
pengertian lain, bahwa di sini murid tidak berlatih silat secara fisik, namun
mengembangkan nalar dan logika.
·
Silat Sabandar - adalah silat yang berasal dari
daerah Pagaruyung, Sumatera Barat, namun dikembangkan di
Kampung Sabandar, Karangtengah, Cianjur.
·
Silat Buah Tarok - salah satu aliran silat di Minangkabau yang berasal dari
Bayang, Pesisir Selatan. Salah satu peguruannya ada di Aur Duri Padang dengan
nama peguruan Salimbado-Buah Tarok, dibawah asuhan Emral Djamal Datuak Rajo
Mudo. Silat Buah Tarok ini dikenal juga dengan Silek Sitaralak Baruah oleh
masyarakat di kawasan Maninjau yang dahulunya diajarkan oleh Udo Tunang.
·
Silat Pakiah Rabun - berkembang di daerah Alam Surambi Sungai Pagu (lihat
Silat Luncua)
·
Silat Gajah Badoroang - berkembang di wilayah Kabupaten Sawahlunto/Sijunjuang.
·
Silat Luncua (Luncur)- yang dikembangkan oleh Pakiah Rabun berkembang di daerah
Alam Surambi Sungai Pagu, Kabupaten Solok.
·
Silat Gaib - suatu aliran silat yang bisa memainkan gerakan silat
milik peguruan orang lain darimana saja.
·
Silat Sunua - dari dari Pariaman
·
Silat Ulu Ambek dari dari daerah Pariaman.
·
Silat Tiang Ampek, termasuk silat tuo yang berkembang keluar dari Batipuh,
Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar waktu perang Batipuah melawan Belanda
setelah perang paderi. Berkembang dulunya di Palembayan, simpang Batuhampar,
Piladang, Tanjuang Alam- Agam, Sumarasok, Padang Tarok, Tanjuang Alam-Tanah
Datar dan Tabek Patah. Silat tuo ini waktu pengembangan banyak disurau-surau
yang guru-guru tuanya pengikut tarikat ( satariah ??? belum pasti, tetapi
di dalam doa/tawasul, mereka menyebut Syech Burhanudin/Aba Burhan ) Silat ini
bukan silat yang indah gerakannya tetapi silat praktis. Didaerah-daerah yang
tersebut di atas cara-cara pengajarannya berbeda-beda;
·
Riau-Siak. ada yang silat saja yang urutan-urutannya tergantung guru
mengajar , dan
·
2. ada yang diajarkan
dikalangan terbatas dengan pelajaran selain silat ,juga agama, adat,pengobatan.
silat ini diajarkan sesudah bulan Ramadhan istrahat sebelum Ramadhan (7 x 40
hari atau 9 bulan 10 hari. Silat dengan cara ke dua di atas itu sendiri ada 4
tingkatan:
·
(1). Maapa langkah jo
sambuik (menghapal langkah dan sambut).
·
(2). Manyambuang
langkah jo sambuik (menyambung langkah dan sambut)
·
(3). Bagaluik.
(gelut)
·
(4). Maambiak raso
(menyambil rasa, kira-kira sama dengan silat ghaib) tingkat empat ini babiliak
ketek (murid terpilih diajar khusus) dalam ilmu bathin (gumam bathin). Saat ini
perguruan ini sudah jarang terdengar karena umum tumbuh dilingkungan terbatas.
·
Silat Balubuih, Silat yang dikembangkan oleh Syech Balubuih dinegri
Balubuih kabupaten Lima Puluh Kota. Syech Balubuih dan Syech Kumango pernah
sama-sama menimba ilmu agama dan tarikat kepada Syech Abdurahman di Batu Ampar
kabupaten Lima Puluh Kota (dulunya dinamakan Luhak Lima Puluh Koto.
·
Silat Sungai Patai, Silat yang berkembang di Nagari Sungai Patai Tanah
Datar.
·
Silat Lintau, Berasal dari daerah Lintau Buo Kab.Tanah Datar, Sumatera
Barat. Silat ini merupakan silat yang terkenal di Minangkabau, dengan dasar
Lahkah Ompek(Langkah Empat) dan ada juga dengan Langkah Duo
Boleh (Dua Belas). Silat lintau memili guru silat di hampir 9 koto
(daerah) di lintau yang masing-masingnya memiliki gaya tersendiri namun tetap
berdasarkan langkah yang sama.
·
Silat Alif Ba Ta, Silat yang menjunjung tinggi agama, silat yang beraliran
seni bela diri, silat yang sudah ada pada zaman dahulu kala yang sekarnag
berkembang di riau khususnya pekanbaru, alif ba ta telah masuk dalm ipsi yang
di kambangkan oleh bapak. suhaimi, yang memiliki gerakan pembukaan atua labek.
·
Perguruan Pencak
Silat Mutiara Panca Rasa - perguruan yang
mempelajari agama Islam serta Ilmu Pencak Silat Aliran Pengian dan Ilmu Pencak
Silat Aliran Minangkabau serta Ilmu Pencak Silat Aliran Gerak Pengelat yang
dijaga keasliannya walaupun sudah mengalami perubahan sesuai keadaan zaman.
Sumber : http://id.wikipedia.org/
0 Comments
Terima kasih sudah berkunjung di Blog TGS, Berkomentarlah dengan baik dan sopan.